AKHIR TAHUN “Tanpa Perayaan”




Mungkin bagi banyak orang tahun baru kali ini keseruannya akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ya seperti telah menjadi ritualitas tahunan, berbagai hal tentunya telah dipersiapkan sebagai pesta untuk menyambut tahun baru 2015.


Akan tetapi mungkin tidak bagi saya, setelah tahun 2014 ini saya anggap sebagai tahun berkabung bagiku. Akhir Januari lalu, aku ditinggal Ibuku tercinta untuk lebih dahulu menghadap kepada Sang Pencipta, disusul kemudian aku kena cacar yang harus kutanggung hingga kurang lebih dua bulan, serta ditambah lagi gelar sarjanaku yang juga kembali tertunda untuk kuraih, berikut kegagalan-kegagalanku yang lain, rasa-rasanya adalah alasan bagiku untuk tak melakukan perayaan-perayaan dalam menutup akhir tahun ini.

Mungkin akhir tahun akan aku tutup dengan banyak merenung dan istighfar saja, dan awal tahun akan kusambut dengan sukacita yang tidak berlebihan pula.

Di luar nasib banyak orang yang mungkin sedang beruntung sepanjang tahun…Saya, dan mungkin beberapa orang yang juga senasib, mengakhiri tahun ini dengan cara yang berbeda, sedih tapi tetap dibalut senyum, dan mengawali tahun depan dengan senyum jua yang diiringi setumpuk harapan.

Jadi, tahun ini saya harus menunda sejumlah pesta untuk lebih banyak introfeksi dan berdoa. Dan untuk tahun depan, mudah-mudahan saya dapat bangkit, lebih maju sekaligus harapan-harapanku juga akan segera terwujud.

Maka sebagai penutup, kupanjatkan Do’a “Rabbi adkhilni mudkhala sidqin wa akhrijni mukhraja sidqin… waj’al-li mil-ladunka sultanan nasira”. Duhai Tuhanku, masukkanlah aku ke tempat masuk yang benar serta keluarkanlah aku ke tempat keluar yang benar… dan berikanlah kepadaku dari sisiMu kekuatan untuk menolong diriku sendiri (dan orang lain).

Makasar, 30 Desember 2014

Kasri Riswadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Falsafah Hari, Pesan Untuk Kader IMM

Belajar Dari Prof dr Budu

Tuberculosis di Tengah Pandemi Corona