Postingan

Eufemisme Penguasa dan Wacana Presiden Tiga Periode

Gambar
Opini ini dimuat di Harian Tribun Timur pada 22 September 2021 ----- Saat menyampaikan sesuatu, seseorang selalu berupaya agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengarnya. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan gaya bahasa. Eufemisme merupakan salah satu gaya bahasa yang berperan penting dalam interaksi sosial, terutama untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial. Gaya bahasa eufemisme berfungsi untuk mengganti kata atau ungkapan yang bermakna kasar dengan kata atau ungkapan yang lebih halus. Dengan menggunakan eufemisme, seseorang bisa menyampaikan pesan dengan lebih beretika, sopan, dan santun. Eufemisme dapat ditemukan dalam komunikasi sehari-hari. Eufemisme digunakan banyak kalangan dengan pelbagai tujuan, salah satunya oleh kalangan penguasa atau pemimpin negara. Di tangan penguasa, eufemisme bisa menjadi alat untuk mengaburkan transparansi. Warisan Orde Baru Pada masa pemerintahan Orde Baru, eufemisme sangat sering digunakan oleh penguasa, bahka

Rezim Seenaknya, Rakyat Pasrah Saja

Gambar
  Sebuah Catatan Berantakan   Sepekan terakhir informasi tentang aksi demonstrasi mewarnai linimasa kita. Aksi yang terus berlanjut ini sebagai bentuk kekecewaan rakyat terhadap pemerintah dan wakil rakyat yang secara kontroversial mengesahkan Umnibus Law   Undang-undang Cipta Kerja. Asumsi para demonstran dan para penolak UU tersebut jelas, banyaknya ketidakberesan dalam proses hingga pengesahan UU yang menurut informasinya ada seribuan halaman itu. Memang tidak perlu berpikir keras dan analitis untuk melihat fenomena rezim ini, mereka sangat terang benderang mempertontonkan tingkah dan laku saat menghendaki sesuatu. Akan selalu ada siasat untuk mewujudkan kehendak baik secara terang-terangan maupun setengah terang-terangan. Jika ada rakyat yang menolak, maka oleh pemerintah ia dianggap hanya bagian kecil, artinya pemerintah ingin mengatakan rakyat yang lain diam saja yang artinya mereka setuju. Itu jika ketidaksetujuan disampaikan secara langsung, protes di media sosial tak k

Minimarket Bencana?

Gambar
Apa yang terlintas dalam benak kita jika mendengar kata Minimarket. Pastilah sebuah toko yang berisi kebutuhan pokok sehari-hari dengan tatanan yang rapi, pelayanan yang nyaman, dan lokasinya yang selalu berada di tengah-tengah pemukiman dan keramaian penduduk. Pedanan baru sebagai sinonim dari istilah toko kelontong ini memang sedang berkembang pesat dan telah hadir di mana-mana. Namun seperti apa kira-kira jika Minimarket itu dihadirkan di tengah area pengungsian korban bencana dan melayani secara gratis. Gambaran itu teryata bukan sekadar angan-angan, tapi ia nyata adanya di lokasi pengungsian banjir bandang Masamba, Luwu Utara. Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) pelakunya, yang secara kreatif menghadirkannya dengan perencanan dan penyelenggaraan yang tepat sasaran. Saya tertarik untuk mengetahuinya lebih jauh dengan mengajak inisiator Minimatket itu untuk menceritakannya. Namanya dr Andi Fadly yang sehari-harinya adalah seorang dokter di kota Palopo. "Penyaluran bantuan

Tuberculosis di Tengah Pandemi Corona

Gambar
Catatan Hari Tuberculosis Sedunia, 24 Maret 2020 Opini ini dalam versi cetak di Tribun Timur* Coronavirus atau Covid-19 boleh menjadi perhatian utama dan serius belakangan ini. Tetapi hari ini kita perlu diingatkan bahwa ada sebuah penyakit menular yang tak kalah dahsyat dan mematikan, ialah Tuberculosis atau disingkat TBC. TBC merupakan penyakit klasik yang telah eksis sejak pertama kali ditemukan 24 Maret 1882. Meskipun sudah ada pengobatannya, ia masih tetap mengancam, terlebih di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) Global TB Report 2019 dan Data Kementerian Kesehatan  menyebut estimasi pengidap TBC di Indonesia mencapai 845 ribu kasus  yang menempatkannya pada posisi tiga dunia dalam daftar negara dengan kasus TBC tertinggi. Sebuah angka yang fantastis, tetapi sayangnya upaya dan kepedulian kita untuk mencegah penularan, menemukan kasus, merawat dan kemudian mengobati mereka yang terjangkit penyakit ini masih jauh dari c

Sebuah Pelajaran Hidup

Gambar
Tentang Bapak dalam Membesarkan Anak-anaknya (Sebuah Pelajaran Hidup) Barangkali kita pernah membaca kisah, mendengar atau bahkan menyaksikan seorang bapak yang sakit dan anak-anaknya seakan berlomba merawat sang bapak. Lima orang anak dan sukses di bidangnya masing-masing, tapi saat sang bapak sakit, semua ia tanggalkan dan fokus merawat bapak. Totalitas pengabdian anak-anaknya bahkan membuat paramedis takjub hingga harus bertanya-tanya, bagaimana ya si bapak membesarakan anak-anaknya hingga bisa seperti itu. Tak seperti kisah di atas, kisah berikut seakan sebuah anomali. Seorang bapak pasien TBC sejak beberapa hari lalu hingga malam kemarin di salah satu RS di Makassar dipaksa menerima kenyataan pilu. Di tengah sakitnya yg butuh support moril, lima orang anaknya tak ada satupun yg mau membesuk. Alih-alih membesuk, saat sang bapak dinyatakan sudah bisa pulang oleh pihak Rumah Sakit, anak-anaknya justru kompak menolak. Upaya minimal dilakukan si anak, mencarikan panti sosial

#PatunganGizi Bagi Pasien TBC

Gambar
TBC merupakan penyakit klasik. Ia telah eksis sejak tahun 1882. Meskipun ada pengobatannya, TBC masih tetap mengancam, terlebih di negara-negara berkembang. WHO Global TB Report 2018 menyebut estimasi pengidap TBC di Indonesia mencapai 842 ribu kasus yang menempatkannya pada posisi tiga dunia dalam daftar negara dengan kasus TBC tertinggi.

Memilihlah, Tapi Jangan Saling Menjelekkan

Gambar
"Kita hanya akan dimintai pertanggungjawaban atas pilihan kita. Kita sama sekali tidak bertanggungjawab atas pilihan orang lain."