Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Digitalisasi yang Merenggut Kebahagiaan

Gambar
Seorang kawan mengungkapkan rasa jenuhnya atas media sosial dan aktivitas digital yang dilakoninya beberapa tahun ini. Ia bahkan berani berkesimpulan bahwa akibat era digital, rasa bahagianya menjadi berkurang dan terus berkurang (direnggut). Digitalisasi telah membuat segala sesuatunya terasa hambar, semua serba tersentral pada sebuah perangkat andriod. Koran digital, rapat digital, transportasi digital, transaksi digital, bahkan dapur pun kini digital. Saya ingin menggarisbawahi yang terakhir yang menurut saya paling kronis. Digitalisasi dapur bukan berarti memasak lewat android, tapi aplikasi pemesanan makanan hasil dapur pihak ketiga. Banyak efek yang ditimbulkannya, dari keterampilan memasak yang jadi tenggalam hingga kosa kata alat masak (dapur) yang terancam asing dan akhirnya punah, serta banyak lagi. Pergeseran pola hidup terus mengalir dan digitalisasilah yang paling banyak memengaruhi. Akhirnya, digitalisasi memang membawa manfaat besar bagi kita dengan catatan tidak

Black Campaign

Gambar
Sebagai pengguna media sosial yang hampir setiap hari meluangkan waktu untuk bermedsos baik tuk update status, berbagi berita, foto-foto atau sekadar lihat-lihat info terbaru. Tiga hari ini saya melihat linimasa facebook diwarnai status dan berita mengenai Pemilukada. Wajar saja, karena memang lagi musimnya. Cuma yang jadi keresahan kemudian bahwa dari informasi yang lalu lalang di linimasa itu, saya melihat 80 % berisi upaya saling menjelekkan lawan atau black campaign. Belum lagi kalau kita coba memasuki grup-grup lapak Pilkada. Persentasenya bisa mencapai 100 %, tak usah saya ajak untuk menelusuri lagi kolom-kolom komentar. Sebagai contoh atas keresahan itu, di Pilwali Makassar misalnya yang kebetulan hanya dua pasang calon, dimana kubu satu yang tak henti-henti menyinyir soal "ketapan" kemudian balasan dari kubu dua yang nyiyir soal "kewajiban yang mesti dilunasi". Dua isu ini dan isu2 lain yang bikin geleng-gelng kepala aktif dilancarkan dan direpr

Memaknai Valentine Secara Positif

Gambar
Sejatinya, cinta itu mencipta kedamaian bukan kebencian. Makkah takluk oleh nabi karena cinta. Dunia diubah dengan cinta. Kemanusiaan pun terjalin karena cinta sekalipun ia dibatasi oleh ruang dan waktu. Maka lantaskah kita mendustai cinta? Tentang Valentine, bagi saya bagaimanapun ia dalam sejarah, atau ia dari ajaran mana saja, tak sepantasnya kita tanggapi atau bahkan perangi secara berlebihan. Maknailah ia secara positif. Bukankah pelajaran terbaik adalah sejarah. Sejarah Velantine kalau kita khatam pasti dapat pula menyimpulkan, apalagi sebagai kaum terpelajar, berjiwa agamis pula. Valentine, bukan berarti kalau saya lelaki harus menjadi Valentino karena bukan itu yang diinginkan sejarah. Tapi Velantine harus menjadi spirit yang mengajarkan kita tentang cinta dan kasih sayang dalam arti ataupun makna yang tanpa batas. Jadi Valentine tergantung bagaimana kita memaknainya, kalau memaknainya dengan benci maka barang tentu kebencianlah yang selalu membayangi kita, tapi bila memakn

Refleksi Kuliah Semantik dan Leksikografi

Gambar
"Kasri, excellent! Ibu senang dengan seluruh memori yg dituangkan dlm tulisan ini."  Begitu pesan ibu dosen setelah membaca refleksi ini, tanpa ditambah dan dikurangi. Jadi sesungguhnya esai ini tugas dari dosen,  sudah di stor dan dibaca dosen bersangkutan. Saya bagi di blog supaya yang lain juga dapat membacanya, semoga bermanfaat.